Rabu, 23 November 2011

Surah Asy-Syura


Surah Asy-Syura (bahasa Arab:الشورى) adalah surah ke-42 dalam al-Qur'an. Surah ini tergolong surah makkiyah, terdiri atas 53 ayat. Dinamakan Asy-Syura yang berarti Musyawarah diambil dari kata Syuura yang terdapat pada ayat 38 pada surah ini. Dalam ayat tersebut diletakkan salah satu dari dasar-dasar pemerintahan Islam ialah musyawarah. Surah ini kadang kala disebut juga Ha Mim 'Ain Sin Qaf karena surah ini dimulai dengan huruf-huruf hijaiyah itu.

[sunting] Pokok-Pokok Isi

  • Keimanan
    • Dalil-dalil tentang Allah Yang Maha Esa dengan menerangkan kejadian langit dan bumi, turunnya hujan, berlayarnya kapal di lautan dengan aman dan sebagainya
    • Allah memberi rezki kepada hamba-Nya dengan ukuran tertentu sesuai dengan kemaslahatan mereka dan sesuai pula dengan hikmah dan ilmu-Nya
    • Allah memberikan anak laki-laki dan perempuan kepada siapa yang dikehendaki-Nya, atau tidak memberi anak seorangpun
    • Cara-cara Allah menyampaikan perkataan-Nya kepada manusia
    • Pokok-pokok agama yang dibawa para rasul adalah sama.
  • Hukum
Tidak ada dasar untuk menuntut orang yang mempertahankan diri.
  • Lain-lain
    • Keterangan bagaimana keadaan orang-orang kafir dan keadaan orang-orang mukmin nanti di akhirat
    • Memberi maaf lebih baik dari pada membalas namun membalas jangan sampai melampaui batas
    • Orang-orang kafir mendesak Nabi Muhammad s.a.w. supaya hari kiamat disegerakan datangnya
    • Kewajiban rasul hanya menyampaikan risalahnya.

Surah Ta Ha (Arab: طه , Tā-Hā, "Ta Ha") adalah surah ke-20 dalam al-Qur'an. Surah ini terdiri atas 135 ayat dan termasuk golongan surah Makkiyah. Surah ini dinamai Ta Ha, diambil ayat pertama surah ini. Sebagaimana juga yang lazim terdapat pada surah-surah yang memakai huruf-huruf abjad pada permulaannya, di mana huruf tersebut seakan-akan merupakan pemberitahuan Allah kepada orang-orang yang membacanya, bahwa sesudah huruf itu akan dikemukakan hal-hal yang sangat penting diketahui, maka demikian pula halnya dengan ayat-ayat yang terdapat sesudah huruf Ta Ha dalam surah ini. Allah menerangkan bahwa Al-Quran merupakan peringatan bagi manusia, wahyu dari Allah, Pencipta semesta alam. Kemudian Allah menerangkan kisah beberapa orang nabi; akibat-akibat yang telah ada akan dialami oleh orang-orang yang percaya kepada Allah dan orang-orang yang mengingkari-Nya, baik di dunia maupun di akhirat. [sunting] Pokok-pokok isi 1. Keimanan: Al Quran adalah peringatan bagi manusia terutama bagi orang-orang yang bertakwa; Musa AS langsung menerima wahyu dari Allah, tanpa perantaraan Jibril; Allah bersmayam di 'Arsy, mengetahui sesuatu yang samar dan yang lebih samar; keadaan orang berdosa dihimpunkan di hari kiamat; syafa'at tidak bermanfaat di hari kiamat, kecuali syafa'at dari orang-orang yang dapat izin dari Allah. 2. Hukum-hukum: Perintah mengerjakan sholat dan keutamaan waktu-waktunya; kewajiban menyuruh keluarga melakukan sholat. 3. Kisah-kisah: Kisah Musa AS dan Harun AS dalam menghadapi Fir'aun dan Bani Israil, kisah Nabi Adam AS dan iblis. 4. Dan lain-lain: Perintah Allah kepada Nabi Muhammad SAW supaya dia meminta tambahan ilmu kepada Allah sekalipun sudah menjadi rosul; Allah tidak akan mengazab sesuatu kaum sebelum diutus rosul kepada mereka; jangan terpengaruh oleh kesenangan kehidupan dunia.

Surah Ta Ha







Surah Ta Ha (Arab: طه , Tā-Hā, "Ta Ha") adalah surah ke-20 dalam al-Qur'an. Surah ini terdiri atas 135 ayat dan termasuk golongan surah Makkiyah. Surah ini dinamai Ta Ha, diambil ayat pertama surah ini. Sebagaimana juga yang lazim terdapat pada surah-surah yang memakai huruf-huruf abjad pada permulaannya, di mana huruf tersebut seakan-akan merupakan pemberitahuan Allah kepada orang-orang yang membacanya, bahwa sesudah huruf itu akan dikemukakan hal-hal yang sangat penting diketahui, maka demikian pula halnya dengan ayat-ayat yang terdapat sesudah huruf Ta Ha dalam surah ini. Allah menerangkan bahwa Al-Quran merupakan peringatan bagi manusia, wahyu dari Allah, Pencipta semesta alam. Kemudian Allah menerangkan kisah beberapa orang nabi; akibat-akibat yang telah ada akan dialami oleh orang-orang yang percaya kepada Allah dan orang-orang yang mengingkari-Nya, baik di dunia maupun di akhirat.

[sunting] Pokok-pokok isi

  1. Keimanan: Al Quran adalah peringatan bagi manusia terutama bagi orang-orang yang bertakwa; Musa AS langsung menerima wahyu dari Allah, tanpa perantaraan Jibril; Allah bersmayam di 'Arsy, mengetahui sesuatu yang samar dan yang lebih samar; keadaan orang berdosa dihimpunkan di hari kiamat; syafa'at tidak bermanfaat di hari kiamat, kecuali syafa'at dari orang-orang yang dapat izin dari Allah.
  2. Hukum-hukum: Perintah mengerjakan sholat dan keutamaan waktu-waktunya; kewajiban menyuruh keluarga melakukan sholat.
  3. Kisah-kisah: Kisah Musa AS dan Harun AS dalam menghadapi Fir'aun dan Bani Israil, kisah Nabi Adam AS dan iblis.
  4. Dan lain-lain: Perintah Allah kepada Nabi Muhammad SAW supaya dia meminta tambahan ilmu kepada Allah sekalipun sudah menjadi rosul; Allah tidak akan mengazab sesuatu kaum sebelum diutus rosul kepada mereka; jangan terpengaruh oleh kesenangan kehidupan dunia.

Surah Al-Hijr


Surah Al-Hijr (bahasa Arab:الحجر, al-Hijr, "Al-Hijr") adalah surah ke-15 dalam al-Qur'an. Surah ini terdiri atas 99 ayat dan termasuk golongan surah-surah Makkiyah. Al-Hijr adalah nama sebuah daerah pegunungan yang didiami oleh kaum Tsamud pada zaman dahulu yang terletak di pinggir jalan antara Madinah dan Syam (Syria). Nama surah ini diambil dari nama daerah pegunungan itu, berhubung nasib penduduknya yaitu kaum Tsamud diceritakan pada ayat 80 sampai dengan 84, mereka telah dimusnahkan Allah, karena mendustakan Nabi Shaleh dan berpaling dari ayat-ayat Allah. Dalam surah ini terdapat juga kisah-kisah kaum yang lain yang telah dibinasakan oleh Allah seperti kaum Luth dan kaum Syu'aib . Surah ini juga mengandung pesan bahwa orang-orang yang menentang ajaran rasul-rasul akan mengalami kehancuran.

[sunting] Pokok-pokok isi

  1. Keimanan: Kepastian nasib suatu bangsa hanya di tangan Allah; Allah menjamin kemurnian Al Quran sepanjang masa; alam malakut (langit) senantiasa dijaga dari syaitan; kadar rezeki yang diberikan kepada manusia sesuai dengan hikmah kebijaksanaan Allah; Allah memelihara hambaNya yang telah mendapat taufiq dari godaan setan; Allah di samping bersifat pengampun dan penyayang juga mengazab orang-orang yang ingkar; manusia dihimpun pada hari kiamat.
  2. Hukum-hukum: Larangan terhadap homoseksual; kewajiban melakukan ibadah selama hidup; larangan menginginkan harta orang kafir; perintah kepada Nabi Muhammad SAW agar melakukan dakwah agama secara terang-terangan; larangan berputus asa terhadap rahmat Allah.
  3. Kisah-kisah: Nabi Ibrahim a.s. dengan kaumnya; Nabi Luth a.s. dengan kaumnya; kaum Syu'aib dan kaum Shaleh a.s. (Tsamud).
  4. Dan lain-lain: Kejadian-kejadian dalam alam ini menunjukkan kebesaran Allah; kejadian alam dan isinya mengandung hikmah; angin mengawinkan tepung sari bunga-bungaan; asal kejadian Adam a.s.

Surah Ibrahim


Surah Ibrahim (bahasa Arab:إبراهيم, Ibrāhīm, "Nabi Ibrahim") adalah surah ke-14 dalam al-Quran. Surah ini terdiri atas 52 ayat dan termasuk golongan surah-surah Makkiyyah karena diturunkan di Mekkah sebelum Hijrah. Dinamakan Ibrahim, karena surah ini mengandung doa Nabi Ibrahim yaitu ayat 35 sampai dengan 41. Doa ini isinya antara lain: permohonan agar keturunannya mendirikan salat, dijauhkan dari menyembah berhala-berhala dan agar Mekkah dan daerah sekitarnya menjadi daerah yang aman dan makmur. Doa Nabi Ibrahim ini telah diperkenankan oleh Allah sebagaimana telah terbukti keamanannya sejak dahulu sampai sekarang. Doa tersebut dipanjatkan beliau ke hadirat Allah sesudah selesai membina Ka'bah bersama puteranya Ismail, di dataran tanah Mekkah yang tandus.

[sunting] Pokok-pokok isi

  1. Keimanan: Al Quran adalah pembimbing manusia ke jalan Allah; segala sesuatu dalam alam ini kepunyaan Allah; keingkaran manusia terhadap Allah tidaklah mengurangi kesempurnaan-Nya; nabi-nabi membawa mukjizat atas izin Allah semata-mata; Allah kuasa mematikan manusia dan membangkitkannya kembali dalam bentuk baru; ilmu Allah meliputi yang lahir dan yang bathin.
  2. Hukum-hukum: Perintah mendirikan salat dan menafkahkan sebahagian harta baik secara rahasia maupun secara terang-terangan.
  3. Kisah-kisah: Kisah Nabi Musa dengan kaumnya, serta kisah para rasul zaman dahulu.
  4. Dan lain-lain: Sebabnya rasul-rasul diutus dengan bahasa kaumnya sendiri; perumpamaan tentang perbuatan dan perkataan yang hak dengan yang bathil; kejadian langit dan bumi mengandung hikmah-hikmah; macam-macam nikmat Allah kepada manusia dan janji Allah kepada hamba-hamba yang mensyukuriNya.


Surah Maryam


Surah Maryam (bahasa Arab: مريم, Maryam, "Maryam") adalah surah ke-19 dalam al-Qur'an. Surah ini terdiri atas 98 ayat dan termasuk golongan surah-surah Makkiyah karena hampir seluruh ayatnya diturunkan sebelum Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah, bahkan sebelum sahabat-sahabat beliau hijrah ke negeri Habsyi. Menurut riwayat Ibnu Mas'ud, Ja'far bin Abi Thalib membacakan permulaan surah Maryam ini kepada raja Najasyi dan pengikut-pengikutnya di waktu ia ikut hijrah bersama-sama sahabat-sahabat yang lain ke negeri Habsyi.
Surah ini dinamai Maryam, karena surat ini mengandung kisah Maryam (atau Maria dalam agama Kristen), ibu dari Nabi Isa AS. Surah ini menceritakan kelahiran yang ajaib, dimana Ia melahirkan Isa AS sedang ia sebelumnya belum pernah digauli oleh seorang laki-laki. Kelahiran Isa AS tanpa ayah, merupakan suatu bukti kekuasaan Allah SWT. Pengutaraan kisah Maryam sebagai kejadian yang luar biasa dan ajaib dalam surah ini, diawali dengan kisah kejadian ajaib lainnya, yaitu dikabulkannya doa nabi Zakaria AS oleh Allah SWT, dimana ia ingin dianugerahi seorang putra sebagai pewaris dan pelanjut cita-cita dan kepercayaannya, sedang usianya sudah sangat tua dan istrinya adalah wanita yang mandul.

[sunting] Pokok-pokok isi

Pokok-pokok isi surah tersebut antara lain:
  1. Keimanan: Allah berbuat sesuatu menurut yang dikehendaki-Nya, kendatipun menyimpang dan hukum-hukum alam; Isa AS bukan anak Allah karena mustahil Allah mempunyai anak; Jibril AS turun kepada rasul-rasul membawa wahyu atas perintah Allah; di hari kiamat orang kafir menghadap Allah sendiri-sendiri, semua manusia akan menghadap Tuhan sebagai hamba.
  2. Kisah-kisah: Allah mengabulkan doa Zakaria AS untuk memperoleh anak; kisah kelahiran Isa AS tanpa ayah; kisah Ibrahim AS dengan bapaknya; Musa AS seorang yang dipilih oleh Allah; Ismail AS seorang yang benar dalam janjinya; Idris AS seorang yang sangat kuat kepercayaannya.
  3. Dan lain-lain: Ancaman terhadap orang yang meninggalkan salat dan mengikuti hawa nafsunya serta kabar gembira untuk orang-orang yang telah taubat dan mengerjakan amal-amal yang saleh; keadaan di surga; membiarkan orang yang sesat setelah diberi petunjuk bergelimang dalam kesesatannya adalah sunnah Allah.

Surah Al-Qalam


Surah Al-Qalam (Arab: القلم ,"Kalam") adalah surah ke-68 dalam al-Qur'an. Surah ini tergolong surah Makkiyah, terdiri atas 52 ayat. Dinamakan Al Qalam’ yang berarti pena di ambil dari kata Al Qalam yang terdapat pada ayat pertama surat ini. Surat ini dinamai pula dengan surat Nun (huruf nun) diambil dari perkataan ’’Nun’’ yang terdapat pada ayat 1 surat ini.

[sunting] Pokok-Pokok Isi

  • Nabi Muhammad s.a.w. bukanlah orang yang gila melainkan manusia yang berbudi pekerti yang agung
  • Larangan bertoleransi dibidang kepercayaan
  • Larangan mengikuti orang-orang yang mempunyai sifat sifat yang dicela Allah
  • Nasib yang dialami oleh pemilik-pemilik kebun sebagai contoh orang-orang yang tidak bersyukur terhadap nikmat Allah
  • Kecaman-kecaman Allah kepada mereka yang ingkar dan azab yang akan menerima mereka
  • Al Quran adalah peringatan bagi seluruh ummat.

Surah An-Nahl


Surah An-Nahl (bahasa Arab:النّحل, an-Nahl, "Lebah") adalah surah ke-16 dalam al-Qur'an. Surah ini terdiri atas 128 ayat dan termasuk golongan surah-surah Makkiyah. Surah ini dinamakan An-Nahl yang berarti lebah karena di dalamnya, terdapat firman Allah SWT ayat 68 yang artinya : "Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah". Lebah adalah makhluk Allah yang banyak memberi manfaat dan kenikmatan kepada manusia. Ada persamaan antara madu yang dihasilkan oleh lebah dengan Al Quranul Karim. Madu berasal dari bermacam-macam sari bunga dan dia menjadi obat bagi bermacam-macam penyakit manusia (lihat ayat 69). Sedang Al Quran mengandung inti sari dari kitab-kitab yang telah diturunkan kepada Nabi-nabi zaman dahulu ditambah dengan ajaran-ajaran yang diperlukan oleh semua bangsa sepanjang masa untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. (Lihat surah (10) Yunus ayat 57 dan surah (17) Al Isra' ayat 82). Surah ini dinamakan pula "An-Ni'am" artinya nikmat-nikmat, karena di dalamnya Allah menyebutkan berbagai macam nikmat untuk hamba-hamba-Nya.

[sunting] Pokok-pokok isi

  1. Keimanan: Kepastian adanya hari kiamat; keesaan Allah; kekuasaan-Nya dan kesempurnaan ilmu-Nya serta dalil-dalilnya; pertanggungan jawab manusia kepada Allah terhadap segala apa yang telah dikerjakannya.
  2. Hukum-hukum: Beberapa hukum tentang makanan dan minuman yang diharamkan dan yang dihalalkan; kebolehan memakai perhiasan-perhiasan yang berasal dari dalam laut seperti merjan dan mutiara; dibolehkan memakan makanan yang diharamkan dalam keadaan terpaksa; kulit dan bulu binatang dari hewan yang halal dimakan; kewajiban memenuhi perjanjian dan larangan mempermainkan sumpah; larangan membuat-buat hukum yang tak ada dasarnya; perintah membaca isti'aadzah (a'uudzubillahi minasyaithaanirrajiim = aku berlindung kepada Allah dari setan yang terkutuk); larangan membalas siksa melebihi siksaan yang diterima.
  3. Kisah-kisah: Nabi Ibrahim a.s.
  4. Lain-lain: Asal kejadian manusia; madu adalah untuk kesehatan manusia; nasib pemimpin-pemimpin palsu di hari kiamat; pandangan orang Arab zaman Jahiliyah terhadap anak perempuan; ajaran moral di dalam Islam; pedoman da'wah dalam Islam.

Surah Ar-Ra’d







Surah Ar-Ra'd (bahasa Arab:الرّعد, ar-Ra'd, "Guruh") adalah surah ke-13 dalam al-Qur'an. Surah ini terdiri atas 43 ayat dan termasuk golongan surah Makkiyah. Surah ini dinamakan Ar-Ra'd yang berarti Guruh (Petir) karena dalam ayat 13 Allah berfirman yang artinya Dan guruh itu bertasbih sambil memuji-Nya, menunjukkan sifat kesucian dan kesempurnaan Allah SWT. Dan lagi sesuai dengan sifat Al-Quran yang mengandung ancaman dan harapan, maka demikian pulalah halnya bunyi guruh itu menimbulkan kecemasan dan harapan kepada manusia. Isi yang terpenting dari surah ini ialah bahwa bimbingan Allah kepada makhluk-Nya bertalian erat dengan hukum sebab dan akibat. Bagi Allah SWT tidak ada pilih kasih dalam menetapkan hukuman. Balasan atau hukuman adalah akibat dan ketaatan atau keingkaran terhadap hukum Allah.

[sunting] Pokok-pokok isinya

  1. Keimanan: Allah-lah yang menciptakan alam semesta serta mengaturnya; ilmu Allah meliputi segala sesuatu; adanya malaikat yang selalu memelihara manusia yang datang silih berganti, yaitu malaikat Hafazhah; hanya Allah yang menerima doa dari hamba-Nya; memberi taufiq hanya hak Allah, sedang tugas rasul menyampaikan agama Allah.
  2. Hukum-hukum: Manusia dilarang mendoakan yang jelek-jelek untuk dirinya; kewajiban mencegah perbuatan-perbuatan yang mungkar.
  3. Kisah-kisah: Kisah pengalaman nabi-nabi zaman dahulu.
  4. Dan lain-lain: Beberapa sifat yang terpuji; perumpamaan bagi orang-orang yang menyembah berhala dan orang-orang yang menyembah Allah; Allah tidak mengubah nasib sesuatu bangsa sehingga mereka mengubah keadaan mereka sendiri.

Surah Yusuf







Surah Yusuf (bahasa Arab:يسوف, Yūsuf, "Nabi Yusuf") adalah surah ke-12 dalam al-Qur'an. Surah ini terdiri atas 111 ayat dan termasuk golongan surah Makkiyah. Surah ini dinamakan surah Yusuf adalah karena titik berat dari isinya mengenai riwayat Nabi Yusuf. Riwayat tersebut salah satu di antara cerita-cerita gaib yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad sebagai mukjizat bagi beliau, sedang beliau sebelum diturunkan surah ini tidak mengetahuinya. Menurut riwayat Al Baihaqi dalam kitab Ad-Dalail bahwa segolongan orang Yahudi masuk agama Islam sesudah mereka mendengar cerita Yusuf ini, karena sesuai dengan cerita-cerita yang mereka ketahui. Dari cerita Yusuf ini, Nabi Muhammad mengambil pelajaran-pelajaran yang banyak dan merupakan penghibur terhadap beliau dalam menjalankan tugasnya.

[sunting] Pokok-pokok isi

  1. Keimanan: Kenabian Yusuf dan mukjizat-mukjizatnya; ketentuan yang berhubungan dengan keagamaan adalah hak Allah semata-mata; qadha Allah tak dapat diubah; para rasul semuanya laki-laki.
  2. Hukum-hukum: Keharusan merahasiakan sesuatu untuk menghindari fitnah; barang dan anak temuan wajib dipungut tidak boleh dibiarkan; boleh melakukan helah yang tidak merugikan orang lain untuk memperoleh sesuatu kemaslahatan.
  3. Kisah-kisah: Riwayat Nabi Yusuf bersaudara dengan orang tua mereka Ya'qub
  4. Dan lain-lain: Beberapa sifat dan suri teladan yang mulia yang dapat diambil dari cerita Yusuf: persamaan antara agama para nabi-nabi ialah tauhid.

Surah Hud


Surah Hud (Arab: هود , Hūd, "Nabi Hud") adalah surah ke-11 dalam al-Qur'an dan termasuk golongan surah-surah Makkiyah. Surah ini terdiri dari 123 ayat diturunkan sesudah surah Yunus. Surah ini dinamai surah Hud karena ada hubungan dengan terdapatnya kisah Nabi Hud dan kaumnya dalam surah ini terdapat juga kisah-kisah Nabi yang lain, seperti kisah Nuh, Shaleh, Ibrahim, Luth, Syu'aib, dan Musa.

[sunting] Pokok-pokok isinya

  1. Keimanan: Adanya 'Arsy Allah; kejadian alam dalam 6 tahap; adanya golongan-golongan manusia di hari kiamat.
  2. Hukum-hukum: Agama membolehkan menikmati yang baik-baik dan memakai perhiasan asal tidak berlebih-lebihan; tidak boleh berlaku sombong; tidak boleh mendoa atau mengharapkan sesuatu yang tidak mungkin menurut sunnah Allah.
  3. Kisah-kisah: Kisah Nuh a.s. dan kaumnya; kisah Huud a.s. dan kaumnya; kisah Shaleh a.s. dan kaumnya; kisah Ibrahim a.s. dan kaumnya; kisah Syu'aib a.s. dan kaumnya; kisah Luth a.s. dan kaumnya; kisah Musa a.s. dan kaumnya.
  4. Dan lain-lain: Pelajaran-peIajaran yang diambil dari kisah-kisah para nabi; air sumber segala kehidupan; salat itu memperkuat iman; sunnah Allah yang berhubungan dengan kebinasaan suatu kaum.

Surah Yunus


Surah Yunus (Arab: ينوس , Yūnus, "Nabi Yunus") adalah surah ke-10 dalam al-Qur'an. Surah ini terdiri atas 109 ayat dan termasuk golongan surah Makkiyah kecuali ayat 40, 94, 95, yang diturunkan pada di Madinah.

Deskripsi

Sebagian besar surah Yunus tergolong Makkiyah, yang turun sebelum Muhammad hijrah ke Madinah kecuali ayat 40, 94, dan 95 yang termasuk Madaniyyah. Dalam penggolongan surah, surah Yunus termasuk kategori surah Al-Mi'un, yaitu surah-surah Al-Qur'an yang ayatnya berjumlah seratusan karena surah ini terdiri dari 109 ayat. Namun ada juga yang berpendapat surah ini termasuk golongan surah as-Sab'ut Thiwal atau "Tujuh Surah yang Panjang".[1] Dalam mushaf Utsmani, surah ini merupakan surah ke-51 yang diturunkan setelah surah Al-Isra', surah ke-17 dalam al-Qur'an dan sebelum surah Hud, surah ke-11.[2] Seluruh isi surah ini masuk ke dalam Juz 11 dan diletakkan setelah surah At-Taubah dan sebelum surah Hud. Surah ini terdiri atas 11 ruku'. Sedangkan topik utama yang dibahas dalam surah ini meliputi masalah akidah, iman kepada Allah, kitab-kitab dan rasul-Nya, serta Hari kebangkitan dan pembalasan.
Surah Yunus diawali dengan ayat Mutasyabihat Ali Lam Ra dan diakhiri dengan ayat yang membahas perlunya mengikuti aturan Allah dan bersabar baik dalam ketaatan maupun musibah. Surah ini dinamakan Yunus merupakan sebuah simbolikal dan bukan berarti surah ini berisi kisah Yunus. Bahkan, kisah terpanjang dalam surah ini adalah kisah Musa dan Bani Israil dengan Fir'aun yaitu pada ayat 75 hingga 93. Hanya ayat ke-98 dari surah inilah yang menyebut kata "Yunus". Menurut pengamatan Khalifah, ayat 98 merupakan bagian terpenting dari surah ini.[3]

[sunting] Isi


Tanda-Tanda Kebesaran Allah Dalam Alam Semesta (1-109)
  • Wahyu dan dasar-dasar kebenarannya (1-6)
  • Pembalasan terhadap pengingkaran dan penerimaan wahyu (7-18)
  • Manusia adalah satu umat yang memeluk agama yang satu (19-20)
  • Perlakuan Allah yang penuh rahmat (21-24)
  • Seruan Allah ke Darus Salam dan penolakan terhadapnya (25-30)
  • Bukti-bukti kekuasaan Allah yang membatalkan kepercayaan orang musyrik (31-36)
  • Jaminan Allah tentang kemurnian Al-Qur'an (37-53)
  • Penyesalan manusia di akhirat kelak (54-60)
  • Segala perbuatan manusia tidak lepas dari pengawasaan Allah (61)
  • Wali-wali Allah dan berita gembira bagi mereka (62-70)
  • Kisah Nuh, Musa, dan Yunus adalah teladan bagi manusia (71-103)
  • Da'wah Islam (104-109)

[sunting] Pokok-pokok isi

  1. Keimanan: Al Quran bukanlah sihir, Allah mengatur alam semesta dari Arasy-Nya; syafa'at hanyalah dengan izin Allah; Wali-wali Allah; wahyu Allah yang menerangkan yang gaib kepada manusia; Allah menyaksikan dan mengamat-amati perbuatan hamba-hamba-Nya di dunia; Allah tidak mempunyai anak.
  2. Hukum: Menentukan perhitungan tahun dan waktu dengan perjalanan matahari dan bulan; hukum mengada-adakan sesuatu terhadap Allah dan mendustakan ayat-ayat-Nya.
  3. Kisah-kisah:Kisah Nabi Nuh a.s. dengan kaumnya; Nabi Musa dengan Fir'aun dan tukang-tukang sihir; kisah Bani Israil setelah ke luar dari negeri Mesir; Nabi Yunus a.s. dengan kaumnya.
  4. Dan lain-lain: Manusia ingat kepada Allah di waktu kesukaran dan lupa di waktu senang; keadaan orang-orang baik dan orang-orang jahat di hari kiamat; Al Quran tidak dapat ditandingi; rasul hanya menyampaikan risalah.

Surah Saba’


Surah Saba' (bahasa Arab:سورة سبأ) adalah surah ke-34 dalam al-Qur'an. Surah ini tergolong surah Makkiyah yang terdiri atas 54 ayat. Dinamakan Saba' karena dalam surah terdapat kisah kaum Saba'. Saba' adalah nama suatu kabilah dari kabilah-kabilah Arab yang tinggal di daerah Yaman sekarang ini. Mereka mendirikan kerajaan yang terkenal dengan nama kerajaan Saba yang ibukotanya Ma'rib; telah dapat membangun suatu bendungan raksasa yang bernama Bendungan Ma'rib, sehingga negeri mereka subur dan makmur. Kemewahan dan kemakmuran ini menyebabkan kaum Saba' lupa dan ingkar kepada Allah yang telah melimpahkan nikmatnya kepada mereka, serta mereka mengingkari pula seruan para rasul. Karena keingkaran mereka ini, Allah menimpahkan kepada mereka azab berupa banjir yang besar yang ditimbulkan oleh bobolnya bendungan Ma'rib. Setelah bendungan ma'rib bobol negeri Saba' menjadi kering dan kerajaan mereka hancur.

[sunting] Pokok-Pokok Isi

  • Keimanan
    • Ilmu Allah meliputi segala yang ada di langit dan segala yang ada di bumi
    • Kebenaran adanya hari berbangkit dan hari pembalasan
    • Nabi Muhammad s.a.w. adalah pemberi peringatan
    • Pada hari kiamat berhala-berhala itu tidak dapat memberi manfaat sedikitpun
    • Kalau seorang sesat maka akibat kesesatannya itu menimpa dirinya sendiri, dan kalau ia menemui jalan yang benar adalah berkat petunjuk Allah.
  • Lain-lain
    • Celaan kepada kaum musyrikin yang menyembah berhala
    • Tuduh menuduh antara pemimpin-pemimpin yang menyesatkan dengan pengikut-pengikut nya di hari kiamat
    • Sikap orang-orang musyrik ketika mendengar Al Quran
    • Rasul-rasul tidak meminta upah dalam melaksanakan dakwahnya
    • Orang-orang musyrik mendoa kepada Allah agar dikembalikan ke dunia untuk melaksanakan perintah dan menjauhi larangan Allah
    • Orang-orang yang hidup berlebih-lebihan dan sewenang-wenang selalu memusuhi Nabi

Surah Al-Qasas


Surah Al-Qasas (Arab: القصص ,"Cerita-Cerita") adalah surah ke-28 dalam al-Qur'an. Surah ini diturunkan di Makkah setelah Surah An-Naml dan terdiri dari 88 ayat. Surah ini diberi nama surah Al-Qasas karena mengambil kata dari ayat 25 yang berarti:
"Kemudian salah seorang dari perempuan dua beradik itu datang mendapatkannya dengan berjalan dalam keadaan tersipu-sipu sambil berkata: Sebenarnya ayahku menjemputmu untuk membalas budimu memberi minum binatang ternak kami. Maka ketika Musa datang mendapatkannya dan menceritakan kepadanya kisah-kisah kejadian yang berlaku (mengenai dirinya) berkatalah orang tua itu kepadanya: 'Janganlah engkau bimbang, engkau telah selamat dari kaum yang zalim itu.'"
Surah ini diturunkan ketika kaum muslimin masih dalam keadaan lemah ketika mereka masih dibelenggu kekejaman kaum Musyrikin Makkah sebagai kuasa besar, mewah dan kuat. Maka, Allah menurunkan surah ini sebagai perbandingan dengan riwayat hidup Nabi Musa dengan kekejaman Firaun dan akibat dari kemewahan Qarun serta memberikan janji akan kemenangan Nabi Muhammad kelak.

[sunting] Intisari Surah

Sebagian utama surah ini menceritakan tentang riwayat hidup Nabi Musa dari peristiwa yang terjadi di masa kelahirannya serta menunjukkan kekejaman Fir'aun dan pertolongan Allah kepada Bani Israil saat Nabi Musa mulai menerima wahyu.
Sebagian yang lain menceritakan:
  • kisah nabi-nabi yang terdahulu sebagai bukti kenabian Nabi Muhammad
  • kelebihan ahlul kitab yang beriman dengan Nabi Muhammad s.a.w.
  • pemberian taufik kepada hamba-Nya yang beriman
  • Allah menghancurkan penduduk suatu negeri karena kezaliman mereka sendiri.
  • Tidak akan diazab suatu kaum sebelum diutus rasul kepada mereka.
  • Keadaan orang kafir di Hari Kiamat.
  • Perbedaan siang dan malam sebagai rahmat kepada manusia.
  • Kebaikan akan dibalas Allah berlipat ganda sedangkan kejahatan dibalas sama seimbang.
  • Janji akan kemenangan Nabi Muhammad s.a.w.
  • Kisah Qarun dengan kemewahannya.

Surah An-Naml

Surah An-Naml (bahasa Arab:النّمل, "Semut") adalah surah ke-27 dalam al-Qur'an. Surah ini terdiri atas 93 ayat, termasuk golongan surah-surah Makkiyah dan diturunkan sesudah Surah Asy-Syu’ara. Dinamai dengan An-Naml yang berarti semut, karena pada ayat 18 dan 19 terdapat perkataan An-Naml (semut), di mana raja semut mengatakan kepada anak buahnya agar masuk sarangnya masing-masing, supaya jangan terpijak oleh Nabi Sulaiman dan tentaranya yang akan melewati tempat itu. Mendengar perintah raja semut kepada anak buahnya itu, Nabi Sulaiman tersenyum dan takjub atas keteraturan kerajaan semut itu dan beliau mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maba Kuasa yang telah melimpahkan nikmat kepadanya, berupa kerajaan, kekayaan, memahami ucapan-ucapan binatang, mempunyai tentara yang terdiri atas jin, manusia, burung dan sebagainya. Nabi Sulaiman yang telah diberi Allah nikmat yang besar itu tidak merasa takabur dan sombong dan sebagai seorang hamba Allah mohon agar Allah memasukkannya ke dalam golongan orang-orang yang saleh.

[sunting] Pokok-pokok isi

  1. Keimanan:Al Quran adalah rahmat dan petunjuk bagi orang-orang mukmin; ke Esaan dan kekuasaan Allah s.w.t. dan keadaan-Nya tidak memerlukan sekutu-sekutu dalam mengatur alam ini; hanya Allah-lah Yang tahu tentang yang gaib; adanya hari berrbangkit bukanlah sebuah dongeng.
  2. Kisah-kisah:Kisah Nabi Sulaiman a.s dengan semut, dengan burung hud-hud dan dengan ratu Balqis; kisah Nabi Shaleh a.s dengan kaumnya; kisah Nabi Luth a.s. dengan kaumnya.
  3. Dan lain-lain:Ciri-ciri orang mukmin; Al Quran menjelaskan apa yang diperselisihkan Bani Israil; hanya orang-orang mukminlah yang menerima petunjuk kejadian-kejadian sebelum datangnya kiamat dan keadaan orang-orang yang beriman dan tidak beriman waktu itu, Allah menyuruh Nabi Muhammad s.a.w. dan umatnya memuji dan menyembah Allah saja dan membaca Al Quran, Allah akan memperlihatkan kepada kaum musyrikin akan kebenaran ayat-ayat-Nya.

Surah Asy-Syu'ara'

Surah Asy-Syu'ara adalah surah ke-26 dari Al-Qur'an. Surah ini terdiri dari 227 ayat termasuk golongan surah-surah Makkiyyah. Dinamakan Asy Syu'ara (kata jamak dari Asy Sya'ir yang berarti penyair) diambil dari kata Asy Syuara yang terdapat pada ayat 224, yaitu pada bagian terakhir surah ini, di kala Allah s.w.t. secara khusus menyebutkan kedudukan para penyair Arab di zaman jahiliyah. Para penyair-penyair itu mempunyai sifat-sifat yang jauh berbeda dengan para rasul-rasul; mereka diikuti oleh orang-orang yang sesat dan mereka suka memutar balikkan lidah dan mereka tidak mempunyai pendirian, perbuatan mereka tidak sesuai dengan tidak mempunyai pendirian, perbuatan mereka tidak sesuai dengan apa yang mereka ucapkan. Sifat-sifat yang demikian tidaklah sekali-kali terdapat pada rasul-rasul. Oleh karena demikian tidak patut bila Nabi Muhammad s.a.w. dituduh sebagai penyair, dan Al-Quran dituduh sebagai syair, Al-Quran adalah wahyu Allah, bukan buatan manusia.

[sunting] Pokok isi

  1. Keimanan: Jaminan Allah akan kemenangan perjuangan rasul- rasul-Nya dan keselamatan mereka. Al Quran benar- benar wahyu Allah yang dibawa turun ke dunia oleh Malaikat Jibril a.s. (Ruuhul amiin); hanya Allah yang wajib disembah.
  2. Hukum-hukum: Keharusan memenuhi takaran dan timbangan; larangan mengubah syair yang berisi cacian-cacian, khurafat- khurafat, dan kebohongan-kebohongan.
  3. Kisah-kisah: Kisah-kisah Nabi Musa a.s. dengan Fir'aun; kisah Nabi Ibrahim a.s. dengan kaumnya; kisah Nabi Nuh a.s. dengan kaumnya; kisah Nabi Shaleh a.s. dengan kaumnya (Tsamud); kisah Nabi Hud a.s. dengan kaumnya (Ad), kisah Nabi Luth a.s. dengan kaumnya; kisah Nabi Syu'aib a.s. dengan penduduk Aikah.
  4. Dan lain-lain: Kebinasaan suatu bangsa atau umat disebabkan mereka meninggalkan petunjuk-petunjuk agama; tumbuh-tumbuhan yang beraneka ragam dan perobahan-perobahannya adalah bukti adanya Tuhan Yang Maha Esa; petunjuk-petunjuk Allah bagi pemimpin agar berlaku lemah lembut terhadap pengikut-pengikutnya; turunnya kitab Al Quran dalam bahasa Arab sudah disebut dalam kitab- kitab suci dahulu.

Surah Al-Furqan







Surah Al-Furqan (Arab: الفرقان ,"Pembeda") adalah surah ke-25 dari al-Qur'an. Surah ini terdiri atas 77 ayat dan termasuk golongan surah-surah Makkiyah. Dinamai Al-Furqan yang artinya pembeda, diambil dari kata al-Furqan yang terdapat pada ayat pertama surah ini. Yang dimaksud dengan Al-Furqan dalam ayat ini ialah Al-Quran (lihat nama lain Al-Qur'an). Al-Quran dinamakan Al-Furqan karena dia membedakan antara yang haq dengan yang batil. Maka pada surat ini pun terdapat ayat-ayat yang membedakan antara kebenaran ke-esaan Allah s.w.t. dengan kebatilan kepercayaan syirik.

[sunting] Pokok-pokok isi

  1. Keimanan: Allah Maha Besar berkah dan kebaikan-Nya; hanya Allah saja yang menguasai langit dan bumi; Allah tidak punya anak dan sekutu; Al-Quran benar-benar diturunkan dari Allah; ilmu Allah meliputi segala sesuatu; Allah bersemayam di atas Arsy; Nabi Muhammad adalah hamba Allah yang diutus ke seluruh alam; rasul- rasul itu adalah manusia biasa yang mendapat wahyu dari Allah; pada hari kiamat akan terjadi peristiwa-peristiwa luar biasa seperti belahnya langit, turunnya malaikat ke bumi, orang-orang berdosa dihalau ke neraka dengan berjalan atas muka mereka.
  2. Hukum-hukum: Tidak boleh mengabaikan Al-Quran; larangan menafkahkan harta secara boros atau kikir; larangan membunuh atau berzina; kewajiban memberantas kekafiran dengan mempergunakan alasan Al-Quran; larangan memberikan saksi palsu.
  3. Kisah-kisah: Kisah-kisah Musa, Nuh, kaum Tsamud dan kaum Syu'aib.
  4. Dan lain-lain: Celaan-celaan orang-orang kafir terhadap Al Quran; kejadian- kejadian alamiyah sebagai bukti ke-esaan dan kekuasaan Allah; hikmah Al-Quran diturunkan secara berangsur-angsur; sifat-sifat orang musyrik antara lain mempertuhankan hawa nafsu; tidak mempergunakan akal; sifat-sifat hamba Allah yang sebenarnya.

Surah At-Tur







Surah At-Tur (bahasa Arab:الطور) adalah surah ke-52 dalam Al-Qur'an. Surah ini tergolong surah Makkiyah yang terdiri atas 49 ayat. Dinamakan at-Tur yang berarti Bukit diambil dari kata At-Tur yang terdapat pada ayat pertama surah ini. Yang dimaksud dengan bukit di sini ialah bukit Sinai yang terletak di semenanjung Sinai, tempat Nabi Musa menerima wahyu dari Allah.

[sunting] Pokok-Pokok Isi

  • Keimanan
    • Keadaan orang-orang kafir di dalam neraka dan keadaan orang-orang beriman di dalam surga
    • Bukti kekuasaan dan keesaan Allah
    • Setiap orang bertanggung jawab terhadap perbuatannya masing-masing, sekalipun demikian bapak dan anak akan dikumpulkan Allah dalam surga apabila kedua-duanya sama-sama beriman.
  • Hukum-hukum
    • Kewajiban untuk tetap berda'wah dan anjuran melakukan zikir dan tasbih pada waktu siang dan malam.
  • Lain-lain
    • Orang-orang zalim pasti mendapat siksaan Allah di dunia dan di akhirat
    • Allah tetap akan menjaga dan melindungi Nabi Muhammad s.a.w.

Surah Az-Zariyat


Surah Az-Zariyat (Arab: الذاريات ,"Angin Yang Menerbangkan") adalah surah ke-51 dalam al-Qur'an. Surah ini tergolong surah Makkiyah yang terdiri atas 60 ayat. Dinamakan Az-Zariyat yang berarti Angin Yang Menerbangkan diambil dari perkataan Az-Zariyat yang terdapat pada ayat pertama surah ini.

[sunting] Pokok-Pokok Isi

  • Keimanan
    • Bagaimana keadaan orang-orang yang beriman di dalam syurga sebagai balasan ketaatan bagi orang yang bertakwa
    • Manusia dan jin dijadikan Allah untuk beribadah kepada-Nya
    • Allah sebagai pemberi rezki
    • Neraka sebagai balasan bagi orang- orang kafir
  • Hukum-hukum
    • Larangan mempersekutukan Allah dengan selain-Nya
    • Perintah berpaling dari orang-orang musyrik yang berkepala batu dan memberikan peringatan dan pengajaran kepada orang-orang mukmin
    • Pada harta kekayaan seseorang terdapat hak orang miskin
  • Lain-lain
    • Segala sesuatu diciptakan Allah dengan berpasang-pasangan
    • Pada diri manusia sendiri terdapat tanda-tanda kebesaran Allah

Surah Qaf


Surah Qaf (Arab: ق , "Qaf") adalah surah ke-50 dalam al-Qur'an. Surah ini tergolong surah Makkiyah yang terdiri atas 45 ayat. Dinamakan Qaf karena surah ini dimulai dengan huruf Qaf. Menurut hadits yang diriwayatkan Imam Muslim, bahwa Nabi Muhammad senang membaca surah ini pada raka'at pertama salat subuh dan pada salat hari raya. Sedang menurut riwayat Abu Daud, Al-Baihaqi dan Ibnu Majah bahwa Nabi Muhammad membaca surat ini pada tiap-tiap membaca Kotbah pada salat Jumat. Kedua riwayat ini menunjukkan bahwa surah Qaf sering dibaca Nabi Muhammad di tempat-tempat umum, untuk memperingatkan manusia tentang kejadian mereka dan nikmat-nikmat yang diberikan kepadanya, begitu pula tentang hari berbangkit, hari berhisab, surga, neraka, pahala, dosa, dsb. Surah ini dinamai juga Al-Basiqat diambil dari perkataan Al-Basiqat yang terdapat pada ayat 10 surah ini.

[sunting] Pokok-Pokok Isi

  • Keimanan
    • Setiap manusia pada hari kiamat akan hadir di padang mahsyar diiringkan oleh dua orang malaikat, yang seorang sebagai pengiringnya, dan yang seorang lagi sebagai saksi atas segala perbuatannya di dunia
    • Kebangkitan manusia dari kubur digambarkan sebagai tanah yang kering, setelah disirami hujan hidup kembali
    • Allah lebih dekat kepada manusia dari urat lehernya sendiri
    • Tiap-tiap manusia didampingi oleh malaikat yang selalu mencatat segala perbuatannya
    • Allah menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dalam enam masa.
  • Hukum-hukum
    • Anjuran bertasbih dan bertahmid kepada Allah pada waktu-waktu malam sebelum terbit dan terbenam matahari dan sesudah mengerjakan salat
    • Perintah Allah kepada Rasul-Nya agar memberi peringatan dengan ayat-ayat Al Quran kepada orang yang beriman
    • Anjuran memperhatikan kejadian langit dan bumi
  • Lain-lain
    • Keingkaran orang-orang musyrik terhadap kenabian dan hari berbangkit
    • Hiburan kepada Nabi Muhammad SAW agar jangan berputus asa dalam menghadapi keingkaran orang-orang kafir Mekkah, karena rasul-rasul dahulu juga menghadapi keingkaran kaumnya masing-masing
    • Al Quran adalah sebagai peringatan kepada orang-orang yang takut kepada ancaman Allah.

Surah Al-Mursalat



Surah Al-Mursalat (bahasa Arab:المرسلات) adalah surah ke-77 dalam al-Qur'an. Surah ini tergolong surah Makkiyah, terdiri atas 50 ayat. Dinamakan Al Mursalaat yang berartiMalaikat-malaikat yang di utus di ambil dari kata Al Mursalaat yang terdapat pada ayat pertama surat ini.

[sunting]Pokok-Pokok Isi

  • Penegasan Allah bahwa semua yang diancamkan-Nya pasti terjadi *Peristiwa-peristiwa yang terjadi sebelum hari berbangkit
  • Peringatan Allah akan kehancuran umat-umat yang dahulu yang mendustakan nabi-nabidan asal kejadian manusia dari air yang hina
  • Keadaan orang-orang kafir dan orang mukmin di hari kiamat

[sunting]Pranala luar

aaa

bbb

aa

bb

a

b

Rabu, 02 November 2011

Surah At-Takwir




Surah At-Takwir (Arab: التّكوير , "Menggulung") adalah surah ke-81 dalam al-Qur'an. Surah ini tergolong surat Makkiyah, terdiri atas 29 ayat. Dinamakan At Takwiir yang berarti terbelah dari kata dasar kata ‘’kuwwirat’’ yang terdapat pada ayat pertama surat ini.

Pokok-Pokok Isi

  • Kegoncangan-kegoncangan yang terjadi pada hari kiamat
  • Pada hari kiamat setiap makhluk akan mengetahui apa yang telah dikerjakannya ketika di dunia
  • Al Quran adalah firman Allah yang disampaikan melalui perantaran malaikat Jibril
  • Penegasan atas kenabian Muhammad s.a.w.
  • Al Quran sumber petunjuk bagi umat manusia yang menginginkan hidup lurus
  • Suksesnya manusia dalam mencapai kehidupan yang lurus itu tergantung kepada taufiq dari Allah

Surah Al-Infitar







Surah Al-Infitar (bahasa Arab:الانفطار) adalah surah ke-82 dalam al Qur'an. Surah ini terdiri atas 19 ayat, termasuk golongan surah Makkiyah dan diturunkan setelah surah An-Nazi'at. Al Infithaar yang dijadikan nama untuk surat ini adalah kata asal dari kata Infatharat (terbelah) yang terdapat pada ayat pertama.

Pokok-pokok isi

Peristiwa-peristiwa yang terjadi pada hari kiamat; peringatan kepada manusia agar tidak terpedaya sehingga durhaka kepada Allah; adanya malaikat yang selalu menjaga dan mencatat segala amal perbuatan manusia; pada hari kiamat manusia tak dapat menolong orang lain; hanya kekuasaan Allah-lah yang berlaku pada waktu itu.

Surah Al-Tatfif


Surah Al-Tatfif (Arab: المطفّفي ,"Kecurangan") adalah surah ke-83 dalam al-Qur'an. Surah ini tergolong surah Makkiyah, terdiri atas 36 ayat. Dinamakan Al Muthaffifiin yang berarti Orang-orang yang curang di ambil dari kata Al Muthaffifiin yang terdapat pada ayat pertama surat ini. Surat ini merupakan surat terakhir yang turun di Mekkah sebelum hijrah.

Pokok-Pokok Isi

  • Ancaman Allah s.w.t. terhadap orang-orang yang mengurangi hak orang lain dalam timbangan, ukuran dan takaran
  • Catatan kejahatan manusia dicantumkan dalam Sijjiin sedang catatan kebajikan manusia dicantumkan dalam Illiyyin
  • Balasan dan macam-macam kenikmatan bagi orang yang berbuat kebajikan
  • Sikap dan pandangan orang-orang kafir di dunia terhadap orang-orang yang beriman
  • Sikap orang-orang yang beriman di akhirat terhadap orang-orang kafir

Surah Al-Insyiqaq





Surah Al-Insyiqaq (bahasa Arab:الانشقاق, "Terbelah") adalah surah ke-84 dalam al-Qur'an. Surah ini terdiri atas 25 ayat dan termasuk golongan surah-surah Makkiyah serta diturunkan setelah surah Al-Infitar. Dinamai Al Insyiqaaq (terbelah), diambil dari perkataan yang terdapat pada permulaan surat ini, yang pokok katanya ialah insyiqaaq.
Pokok-pokok isinya menerangkan peristiwa-peristiwa pada permulaan terjadinya hari kiamat; peringatan bahwa manusia bersusah payah menemui Tuhannya; dalam menemui Tuhannya kelak ada yang mendapat kebahagiaan dan ada pula yang mendapat kesengsaraan; tingkat-tingkat kejadian dan kehidupan manusia di dunia dan di akhirat.

Referensi

Surah Al-Buruj




Surat Al-Buruj (bahasa Arab:البروج) adalah surat ke 85 dalam Al Qur'an. Surat ini tergolong surat makiyyah yang terdiri atas 22 ayat. Dinamakan Al Buruuj yang berarti Gugusan bintang diambil dari perkataan Al Buruuj yang terdapat pada ayat pertama surat ini.

Pokok-Pokok Isi

  • Sikap dan tindakan-tindakan orang-orang kafir terhadap orang-orang yang mengikuti seruan para rasul
  • Bukti-bukti kekuasaan dan keesaan Allah
  • Isyarat dari Allah bahwa orang-orang kafir Mekkah akan ditimpa azab sebagaimana kaum Fir'aun dan Tsamud telah ditimpa azab
  • Jaminan Allah terhadap kemurnian Al Quran.

Surah Al-Ghasyiyah







Surah Al-Gasyiyah (bahasa Arab:الغاشية, al-Ġāšiyäh, "Hari Pembalasan") adalah surah ke-88 dalam al-Qur'an. Surah ini tergolong surah Makkiyah dan terdiri atas 26 ayat. Dinamakan Al-Gasyiyah yang berarti Hari Pembalasan diambil dari kata al-Gasyiyah yang terdapat pada ayat pertama surah ini. Yang dimaksud dengan "Hari Pembalasan" dalam surah ini adalah hari kiamat. Surah ini adalah surah yang biasanya dibaca oleh Muhammad pada rakaat kedua pada salat hari Raya dan salat Jumat.

Pokok-Pokok Isi

  • Keterangan tentang orang-orang kafir pada hari kiamat dan azab yang dijatuhkan atas mereka
  • Keterangan tentang orang-orang yang beriman serta keadaan surga yang diberikan kepada mereka sebagai balasan
  • Perintah untuk memperhatikan keajaiban ciptaan-ciptaan Allah
  • Perintah kepada Rasulullah s.a.w. untuk memperingatkan kaumnya kepada ayat-ayat Allah karena beliau adalah seorang pemberi peringatan, dan bukanlah seorang yang berkuasa atas keimanan mereka.

Referensi