Jumat, 21 September 2012


Surah Al-Jasiyah (Arabالجاثية ,"Yang Berlutut") adalah surah ke-45 dalam al-Qur'an. Surah ini tergolong surah makkiyah yang terdiri atas 37 ayat. Dinamakan Al-Jasiyah yang berarti Yang Berlutut diambil dari perkataan Jaatsiyah yang terdapat pada ayat 28 surah ini. Ayat tersebut menerangkan tentang keadaan manusia pada hari kiamat, yaitu semua manusia dikumpulkan ke hadapan mahkamah Allah Yang Maha Tinggi yang memberikan keputusan terhadap perbuatan yang telah mereka lakukan di dunia. Pada hari itu semua manusia berlutut di hadapan Allah. Dinamai juga dengan Asy Syari'ah diambil dari perkataan Syari'ah yang terdapat pada ayat 18 surah ini.

[sunting]Pokok-Pokok Isi

  • Keimanan
    • Keterangan-keterangan dan dalil-dalil atas adanya Allah pencipta langit dan bumi, buruk dan baik yang dikerjakan oleh manusia akibatnya bagi dirinya sendiri
    • Allah Pelindung orang-orang yang bertakwa
    • Kebesaran dan keagungan hanya hak Allah semata
    • Kepastian bahwa Allah-lah yang menghidupkan, mematikan dan menghimpunkan manusia pada hari kiamat
    • Keterangan-keterangan mengenai huru-hara hari kiamat dan bagaimana tiap-tiap orang menerima perhitungan pekerjaannya di akhirat
    • Pada hari kiamat jelaslah bagi orang-orang musyrikin keburukan perbuatan-perbuatan yang mereka kerjakan di dunia, dan mereka tidak lepas dari azab yang waktu di dunia mereka perolok-olokkan
  • Hukum-hukum
Perintah kepada Rasulullah s.a.w. supaya jangan mengikuti orang-orang yang tidak mempergunakan akalnya dan jangan menuruti kemauan mereka.
  • Kisah
Kisah Bani Israil yang telah diberi nikmat oleh Allah, tetapi mereka berpaling dan menyeleweng dari ajaran agama, sehingga timbul perselisihan yang hebat antara sesama mereka.
  • Lain-lain
    • Ancaman kepada orang-orang musyrik yang mendustakan ayat Allah serta berlaku sombong terhadapnya
    • Kebatalan pendapat kaum Dahriyah (atheismeskeptisme dan vrij denker), keingkaran mereka terhadap hari kiamat.

Surah Ad-Dukhan (bahasa Arab:الدخان) adalah surah ke 44 dalam al-Qur'an. Surah ini tergolong surat makkiyah yang terdiri atas 59 ayat. Dinamakan Ad-Dukhan yang berarti Kabut diambil dari kata Ad-Dukhan yang terdapat pada ayat 10 surah ini.
Menurut riwayat Bukhari secara ringkas dapat diterangkan sebagai berikut: Orang-orang kafir Mekkah dalam menghalang-halangi agama Islamdan menyakiti serta mendurhakai Nabi Muhammad s.a.w. sudah melewati batas, karena itu Nabi mendoa kepada Allah agar diturunkan azab sebagaimana yang telah diturunkan kepada orang-orang yang durhaka kepada Nabi Yusuf yaitu musim kemarau yang panjang. Doa Nabi itu dikabulkan Allah sampai orang-orang kafir memakan tulang dan bangkai karena kelaparan. Mereka selalu menengadah ke langit mengharap pertolongan Allah. Tetapi tidak satupun yang mereka lihat kecuali kabut yang menutupi pandangan mereka.
Akhirnya mereka datang kepada Nabi agar Nabi memohon kepada Allah supaya hujan diturunkan. Setelah Allah mengabulkan doa Nabi dan hujan di turunkan, mereka kembali kafir seperti semula. Karena itu Allah menyatakan bahwa nanti mereka akan diazab dengan azab yang pedih.

Surah Az-Zukhruf (Arabالزخرف , "Perhiasan") adalah surah ke-43 dalam al-Qur'an. Surah ini tergolong surah makkiyah, terdiri atas 89 ayat. Dinamakan Az-Zukhruf yang berarti Perhiasan karena kata Az-Zukhruf yang terdapat pada ayat 35 pada surah ini. Ayat ini menegaskan bahwa harta tidak dapat dijadikan dasar untuk mengukur tinggi rendahnya derajat seseorang, karena harta itu merupakan hiasan kehidupan duniawi, bukan berarti kesenangan akhirat.

[sunting]Pokok-Pokok Isi

  • Keimanan
    • Al Quran berasal dari Lauhul Mahfuzh
    • Nabi Isa a.s. itu tidak lain hanyalah seorang hamba Allah
    • Pengakuan Nabi Isa a.s. bahwa Allah-lah Tuhan yang sebenarnya
    • Menggambarkan bagaimana kesenangan di dalam surga dan hebatnya penderitaan orang kafir di dalam neraka
    • Penegasan bahwa Allah tidak mempunyai anak

Surah Asy-Syura (bahasa Arab:الشورى) adalah surah ke-42 dalam al-Qur'an. Surah ini tergolong surah makkiyah, terdiri atas 53 ayat. DinamakanAsy-Syura yang berarti Musyawarah diambil dari kata Syuura yang terdapat pada ayat 38 pada surah ini. Dalam ayat tersebut diletakkan salah satu dari dasar-dasar pemerintahan Islam ialah musyawarah. Surah ini kadang kala disebut juga Ha Mim 'Ain Sin Qaf karena surah ini dimulai dengan huruf-huruf hijaiyah itu.

[sunting]Pokok-Pokok Isi

  • Keimanan
    • Dalil-dalil tentang Allah Yang Maha Esa dengan menerangkan kejadian langit dan bumi, turunnya hujan, berlayarnya kapal di lautan dengan aman dan sebagainya
    • Allah memberi rezki kepada hamba-Nya dengan ukuran tertentu sesuai dengan kemaslahatan mereka dan sesuai pula dengan hikmah dan ilmu-Nya
    • Allah memberikan anak laki-laki dan perempuan kepada siapa yang dikehendaki-Nya, atau tidak memberi anak seorangpun
    • Cara-cara Allah menyampaikan perkataan-Nya kepada manusia
    • Pokok-pokok agama yang dibawa para rasul adalah sama.

Surah Fussilat (Arabفصّلت, "Yang Dijelaskan") adalah surah ke-41 dalam al-Qur'an. Surah ini terdiri atas 54 ayat dan termasuk golongan surah-surah Makkiyah. Surah yang diturunkan sesudah Surah Al-Mu’min ini dinamai Fussilat (Yang Dijelaskan) diambil dari kata Fushshilat yang terdapat pada permulaan surah ini.

[sunting]Pokok-pokok isi

  1. Keimanan: Al Quran dan sikap orang-orang musyrik terhadapnya; kejadian-kejadian langit dan bumi dan apa yang ada pada keduanya membuktikan adanya Allah; semua yang terjadi dalam alam semesta tidak lepas dari pengetahuan Allah.
  2. Lain-lain: Hikmah diciptakannya gunung-gunung; anggota tubuh tiap-tiap orang menjadi saksi terhadap dirinya pada hari kiamat; azab yang ditimpakan kepada kaum Aad dan Tsamud; permohonan orang-orang kafir agar dikembalikan ke dunia untuk mengerjakan amal-amal saleh; berita gembira dari malaikat kepada orang-orang yang beriman; anjuran menghadapi orang-orang kafir secara baik-baik; ancaman terhadap orang-orang yang mengingkari ke-Esaan Allah; sifat-sifat Al Quranul Karim; manusia dan wataknya.

Surah Al-Mu'min (Arabالمؤمن ,"Orang Yang Beriman") atau Surah Ghafir (Arabغافر ) adalah surah ke-40 dalam Al-Qur'an. Surah ini terdiri atas 85 ayat, termasuk golongan surah-surah Makkiyah. Surah ini diturunkan setelah surah Az-Zumar dan memiliki 3 nama yaitu Al-Mu'min, Ghafir, dan At-Tawl.

[sunting]Nama

Surah ini memiliki 3 nama. Nama yang sering digunakan adalah Al-Mu'min. Sedangkan 2 nama lainnya adalah Ghafir dan At-Tawl atau Zit Tawl. Ketiga nama surah ini merupakan nama resmi dan memiliki kaitan dengan surah ini.
Nama Al-Mu'min (Arab:المؤمن ) diperoleh dari hadits nabi[1] yang menyebutnya sebagai surah Ha Mim Al-Mu'min dengan diawali huruf Ha Mim. Hal ini digunakan untuk membedakannya dengan surah lain yang dimulai dengan ayat Mutasyabihat Ha Mim yang sama seperti surah As-Sajdahyang juga disebut Ha Mim As-Sadjah. Selain itu, kata Al-Mu'min yang berarti "Laki-Laki Yang Beriman" merujuk pada kisah seorang laki-laki beriman yang terdapat dalam ayat 28 surah ini. Ia merupakan pengikut Fir'aun dan seorang Qibti. Namun, ia menyembunyikan keimanannya. Hingga suatu hari ia menerima dakwah Musa dan membelanya. Orang ini dijelaskan Al-Quran sebagai orang yang membela dakwah. Ada beberapa pendapat mengenai siapa nama orang ini. Dalam Tafsir Ibnu Katsir, ia adalah "Habib".[2] At-Tabari berpendapat bahwa ia adalah "Khair". Sedangkan Ibnu Abbas berpendapat bahwa ia adalah "Hazbil" atau "Hazfil". Dan ada juga yang menyebutnya "Syam'an"[3].
Nama Ghafir (Arab:غافر) diambil dari ayat ke-3 surah ini yang di dalamnya terdapat kata Ghafir. Kata Ghafir juga merupakan salah satu sifat Allahyang artinya "Mengampuni". Sedangkan nama At-Tawl juga diambil dari ayat ke-3 dari kata Zit Tawl yang terdapat di akhir ayat. At-Tawl memiliki arti "Mempunyai Karunia Yang Tidak Putus."[4]
Surah Az-Zumar (Arabالزمر , "Rombongan-Rombongan") adalah surah ke-39 dalam al-Qur'an. Surah ini tergolong surah Makkiyah, terdiri atas 75 ayat. Dinamakan Az-Zumar yang berarti Rombongan-Rombongan karena kata Az-Zumar yang terdapat pada ayat 71 dan 73 pada surah ini. Dalam ayat-ayat tersebut diterangkan keadaan manusia di hari kiamat setelah mereka dihisab, di waktu itu mereka terbagi atas dua rombongan; satu rombongan dibawa ke neraka dan satu rombongan lagi dibawa ke surga. Masing- masing rombongan memperoleh balasan dari apa yang mereka kerjakan di dunia dahulu. Surah ini dinamakan juga Al-Ghuraf yang berarti Kamar-Kamar karena kata Ghuraf yang terdapat pada ayat 20, dimana diterangkan keadaan kamar-kamar dalam surga yang diperoleh orang-orang yang bertakwa.

Surah Sad (Arabص , "Ṣad") adalah surah ke-38 dalam al-Qur'an. Surah yang terdiri atas 88 ayat ini termasuk golongan surah Makkiyah dan diturunkan sesudah surah Al-Qamar. Dinamai dengan Sad karena surah ini dimulai dengan huruf Shaad.

[sunting]Pokok-pokok isi

  1. Keimanan: Dalil-dalil tentang kenabian Muhammad s.a.w., yaitu bahwa dia mengetahui hal-hal yang hanya dapat diketahui dengan jalan wahyu; sumpah iblis untuk menyesatkan manusia seluruhnya kecuali hamba- hamba Allah yang ikhlas; Al Quran diturunkan untuk menjadi pelajaran bagi jin dan manusia seluruhnya.
  2. Kisah-kisah: Kisah Daud a.s. dan kisah Sulaiman a.s.; kisah Ayyub a.s.
  3. Dan lain-lain: Kaum musyrikin tercengang mendengar pengakuan Nabi Muhammad s.a.w. bahwa Allah adalah Maha Esa; rahasia yang terdapat pada kejadian alam; pertengkaran antara orang-orang yang sesat dan pengikut mereka di neraka; nikmat-nikmat yang dilimpahkan kepada penduduk surga dan azab yang ditimpakan atas isi neraka.

[sunting]


Surah Sad (Arabص , "Ṣad") adalah surah ke-38 dalam al-Qur'an. Surah yang terdiri atas 88 ayat ini termasuk golongan surah Makkiyah dan diturunkan sesudah surah Al-Qamar. Dinamai dengan Sad karena surah ini dimulai dengan huruf Shaad.

[sunting]Pokok-pokok isi

  1. Keimanan: Dalil-dalil tentang kenabian Muhammad s.a.w., yaitu bahwa dia mengetahui hal-hal yang hanya dapat diketahui dengan jalan wahyu; sumpah iblis untuk menyesatkan manusia seluruhnya kecuali hamba- hamba Allah yang ikhlas; Al Quran diturunkan untuk menjadi pelajaran bagi jin dan manusia seluruhnya.
  2. Kisah-kisah: Kisah Daud a.s. dan kisah Sulaiman a.s.; kisah Ayyub a.s.
  3. Dan lain-lain: Kaum musyrikin tercengang mendengar pengakuan Nabi Muhammad s.a.w. bahwa Allah adalah Maha Esa; rahasia yang terdapat pada kejadian alam; pertengkaran antara orang-orang yang sesat dan pengikut mereka di neraka; nikmat-nikmat yang dilimpahkan kepada penduduk surga dan azab yang ditimpakan atas isi neraka.

[sunting]Pranala luar

Mukaddimah terjemahan Al Qur'an versi Depag RI

Surah Ar-Rum (bahasa Arabالرّوم) adalah surah ke-30 dalam al-Qur'an. Surah ini terdiri atas 60 ayat dan termasuk golongan surah-surahMakkiyah. Surah ini diturunkan sesudah surah Al-Insyiqaq. Dinamakan Ar-Rum yang berarti Bangsa Romawi (Bizantium), karena pada permulaan surat ini, yakni ayat 2, 3 dan 4 (30:2-30:4) terdapat ramalan Al-Qur'an tentang kekalahan dan kemudian kemenangan bangsa Romawi atas bangsa Persia.

[sunting]Pokok-pokok isi

  1. Keimanan: Bukti-bukti atas kerasulan Nabi Muhammad dengan memberitahukan kepadanya hal yang gaib seperti ramalan menangnya kembali bangsa Romawi atas kerajaan Persia; bukti-bukti ke-Esaan Allah yang terdapat pada alam sebagai makhluk-Nya dan kejadian-kejadian pada alam itu sendiri; bukti-bukti atas kebenaran adanya hari berbangkit; contoh-contoh dan perumpamaan yang menjelaskan bahwa berhala-berhala dan sembahan-sembahan itu tidak dapat menolong dan memberi manfaat kepada penyembah-penyembahnya sedikitpun.
  2. Hukum-hukum: Kewajiban menyembah Allah dan mengakui ke-EsaanNya karena hal itu sesuai dengan fitrah manusia; kewajiban berdakwah; kewajiban memberi nafkah (sedekah) kepada kaum kerabat, fakir miskin, musafir dan sebagainya; larangan mengikuti orang musyrik; hukum riba.

Surah Al-'Ankabut (bahasa Arab:العنكبوت) adalah surah ke-29 dalam al-Qur'an. Surah ini terdiri atas 69 ayat serta termasuk golongan surah-surrahMakkiyah. Dinamai Al-'Ankabut berhubung terdapatnya kata Al- 'Ankabut yang berarti Laba-Laba pada ayat 41 surah ini, dimana Allahmengumpamakan para penyembah berhala-berhala itu dengan laba-laba yang percaya kepada kekuatan rumahnya sebagai tempat ia berlindung dan tempat ia menjerat mangsanya, padahal kalau dihembus angin atau ditimpa oleh suatu barang yang kecil saja, rumah itu akan hancur. Begitu pula halnya dengan kaum musyrikin yang percaya kepada kekuatan sembahan-sembahan mereka sebagai tempat berlindung dan tempat meminta sesuatu yang mereka ingini, padahal sembahan-sembahan mereka itu tidak mampu sedikit juga menolong mereka dari azab Allah waktu di dunia, seperti yang terjadi pada kaum Nuh, kaum Ibrahim, kaum Luth, kaum Syu'aib, kaum Saleh, dan lain-lain. Apalagi menghadapi azab Allah di akhirat nanti, sembahan-sembahan mereka itu lebih tidak mampu menghindarkan dan melindungi mereka.

[sunting]Pokok-pokok isi

  1. Keimanan: Bukti-bukti tentang adanya hari berbangkit dan ancaman terhadap orang-orang yang mengingkarinya, tiap-tiap diri akan merasakan mati dan hanya kepada Allah mereka akan kembali; Allah akan menjamin rezki tiap-tiap makhluk-Nya.
  2. Hukum-hukum: Kewajiban berbuat baik kepada dua orang ibu bapak; kewajiban mengerjakan salat karena salat itu mencegah dari perbuatan keji dan perbuatan mungkar; kewajiban menentang ajakan mempersekutukan Allah sekalipun datangnya dari ibu bapak.
  3. Kisah-kisah: Kisah-kisah cobaan yang dialami oSurah Al-'Ankabut (bahasa Arab:العنكبوت) adalah surah ke-29 dalam al-Qur'an. Surah ini terdiri atas 69 ayat serta termasuk golongan surah-surrahMakkiyah. Dinamai Al-'Ankabut berhubung terdapatnya kata Al- 'Ankabut yang berarti Laba-Laba pada ayat 41 surah ini, dimana Allahmengumpamakan para penyembah berhala-berhala itu dengan laba-laba yang percaya kepada kekuatan rumahnya sebagai tempat ia berlindung dan tempat ia menjerat mangsanya, padahal kalau dihembus angin atau ditimpa oleh suatu barang yang kecil saja, rumah itu akan hancur. Begitu pula halnya dengan kaum musyrikin yang percaya kepada kekuatan sembahan-sembahan mereka sebagai tempat berlindung dan tempat meminta sesuatu yang mereka ingini, padahal sembahan-sembahan mereka itu tidak mampu sedikit juga menolong mereka dari azab Allah waktu di dunia, seperti yang terjadi pada kaum Nuh, kaum Ibrahim, kaum Luth, kaum Syu'aib, kaum Saleh, dan lain-lain. Apalagi menghadapi azab Allah di akhirat nanti, sembahan-sembahan mereka itu lebih tidak mampu menghindarkan dan melindungi mereka.

    [sunting]Pokok-pokok isi

    1. Keimanan: Bukti-bukti tentang adanya hari berbangkit dan ancaman terhadap orang-orang yang mengingkarinya, tiap-tiap diri akan merasakan mati dan hanya kepada Allah mereka akan kembali; Allah akan menjamin rezki tiap-tiap makhluk-Nya.
    2. Hukum-hukum: Kewajiban berbuat baik kepada dua orang ibu bapak; kewajiban mengerjakan salat karena salat itu mencegah dari perbuatan keji dan perbuatan mungkar; kewajiban menentang ajakan mempersekutukan Allah sekalipun datangnya dari ibu bapak.
    3. Kisah-kisah: Kisah-kisah cobaan yang dialami o

Surah Al-Qasas (Arabالقصص ,"Cerita-Cerita") adalah surah ke-28 dalam al-Qur'an. Surah ini diturunkan di Makkah setelah Surah An-Naml dan terdiri dari 88 ayat. Surah ini diberi nama surah Al-Qasas karena mengambil kata dari ayat 25 yang berarti:
"Kemudian salah seorang dari perempuan dua beradik itu datang mendapatkannya dengan berjalan dalam keadaan tersipu-sipu sambil berkata: Sebenarnya ayahku menjemputmu untuk membalas budimu memberi minum binatang ternak kami. Maka ketika Musa datang mendapatkannya dan menceritakan kepadanya kisah-kisah kejadian yang berlaku (mengenai dirinya) berkatalah orang tua itu kepadanya: 'Janganlah engkau bimbang, engkau telah selamat dari kaum yang zalim itu.'"
Surah ini diturunkan ketika kaum muslimin masih dalam keadaan lemah ketika mereka masih dibelenggu kekejaman kaum Musyrikin Makkahsebagai kuasa besar, mewah dan kuat. Maka, Allah menurunkan surah ini sebagai perbandingan dengan riwayat hidup Nabi Musa dengan kekejaman Firaun dan akibat dari kemewahan Qarun serta memberikan janji akan kemenangan Nabi Muhammad kelak.

[sunting]Intisari Surah

Sebagian utama surah ini menceritakan tentang riwayat hidup Nabi Musa dari peristiwa yang terjadi di masa kelahirannya serta menunjukkan kekejaman Fir'aun dan pertolongan Allah kepada Bani Israil saat Nabi Musa mulai menerima wahyu.
Sebagian yang lain menceritakan:
  • kisah nabi-nabi yang terdahulu sebagai bukti kenabian Nabi Muhammad
  • kelebihan ahlul kitab yang beriman dengan Nabi Muhammad s.a.w.
  • pemberian taufik kepada hamba-Nya yang beriman

Surah An-Naml (bahasa Arab:النّمل, "Semut") adalah surah ke-27 dalam al-Qur'an. Surah ini terdiri atas 93 ayat, termasuk golongan surah-surahMakkiyah dan diturunkan sesudah Surah Asy-Syu’ara. Dinamai dengan An-Naml yang berarti semut, karena pada ayat 18 dan 19 terdapat perkataan An-Naml (semut), di mana raja semut mengatakan kepada anak buahnya agar masuk sarangnya masing-masing, supaya jangan terpijak oleh Nabi Sulaiman dan tentaranya yang akan melewati tempat itu. Mendengar perintah raja semut kepada anak buahnya itu, Nabi Sulaiman tersenyum dan takjub atas keteraturan kerajaan semut itu dan beliau mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maba Kuasa yang telah melimpahkan nikmat kepadanya, berupa kerajaan, kekayaan, memahami ucapan-ucapan binatang, mempunyai tentara yang terdiri atas jin,manusiaburung dan sebagainya. Nabi Sulaiman yang telah diberi Allah nikmat yang besar itu tidak merasa takabur dan sombong dan sebagai seorang hamba Allah mohon agar Allah memasukkannya ke dalam golongan orang-orang yang saleh.

[sunting]Pokok-pokok isi

  1. Keimanan:Al Quran adalah rahmat dan petunjuk bagi orang-orang mukmin; ke Esaan dan kekuasaan Allah s.w.t. dan keadaan-Nya tidak memerlukan sekutu-sekutu dalam mengatur alam ini; hanya Allah-lah Yang tahu tentang yang gaib; adanya hari berrbangkit bukanlah sebuah dongeng.
  2. Kisah-kisah:Kisah Nabi Sulaiman a.s dengan semut, dengan burung hud-hud dan dengan ratu Balqis; kisah Nabi Shaleh a.s dengan kaumnya; kisah Nabi Luth a.s. dengan kaumnya.

Pokok isi

  1. Keimanan: Jaminan Allah akan kemenangan perjuangan rasul- rasul-Nya dan keselamatan mereka. Al Quran benar- benar wahyu Allah yang dibawa turun ke dunia oleh Malaikat Jibril a.s. (Ruuhul amiin); hanya Allah yang wajib disembah.
  2. Hukum-hukum: Keharusan memenuhi takaran dan timbangan; larangan mengubah syair yang berisi cacian-cacian, khurafat- khurafat, dan kebohongan-kebohongan.
  3. Kisah-kisah: Kisah-kisah Nabi Musa a.s. dengan Fir'aun; kisah Nabi Ibrahim a.s. dengan kaumnya; kisah Nabi Nuh a.s. dengan kaumnya; kisah Nabi Shaleh a.s. dengan kaumnya (Tsamud); kisah Nabi Hud a.s. dengan kaumnya (Ad), kisah Nabi Luth a.s. dengan kaumnya; kisah Nabi Syu'aib a.s. dengan penduduk Aikah.
  4. Dan lain-lain: Kebinasaan suatu bangsa atau umat disebabkan mereka meninggalkan petunjuk-petunjuk agama; tumbuh-tumbuhan yang beraneka ragam dan perobahan-perobahannya adalah bukti adanya Tuhan Yang Maha Esa; petunjuk-petunjuk Allah bagi pemimpin agar berlaku lemah lembut terhadap pengikut-pengikutnya; turunnya kitab Al Quran dalam bahasa Arab sudah disebut dalam kitab- 

Pokok isi

  1. Keimanan: Jaminan Allah akan kemenangan perjuangan rasul- rasul-Nya dan keselamatan mereka. Al Quran benar- benar wahyu Allah yang dibawa turun ke dunia oleh Malaikat Jibril a.s. (Ruuhul amiin); hanya Allah yang wajib disembah.
  2. Hukum-hukum: Keharusan memenuhi takaran dan timbangan; larangan mengubah syair yang berisi cacian-cacian, khurafat- khurafat, dan kebohongan-kebohongan.
  3. Kisah-kisah: Kisah-kisah Nabi Musa a.s. dengan Fir'aun; kisah Nabi Ibrahim a.s. dengan kaumnya; kisah Nabi Nuh a.s. dengan kaumnya; kisah Nabi Shaleh a.s. dengan kaumnya (Tsamud); kisah Nabi Hud a.s. dengan kaumnya (Ad), kisah Nabi Luth a.s. dengan kaumnya; kisah Nabi Syu'aib a.s. dengan penduduk Aikah.
  4. Dan lain-lain: Kebinasaan suatu bangsa atau umat disebabkan mereka meninggalkan petunjuk-petunjuk agama; tumbuh-tumbuhan yang beraneka ragam dan perobahan-perobahannya adalah bukti adanya Tuhan Yang Maha Esa; petunjuk-petunjuk Allah bagi pemimpin agar berlaku lemah lembut terhadap pengikut-pengikutnya; turunnya kitab Al Quran dalam bahasa Arab sudah disebut dalam kitab- kitab suci dahulu.
Surah Asy-Syu'ara adalah surah ke-26 dari Al-Qur'an. Surah ini terdiri dari 227 ayat termasuk golongan surah-surah Makkiyyah. Dinamakan Asy Syu'ara (kata jamak dari Asy Sya'ir yang berarti penyair) diambil dari kata Asy Syuara yang terdapat pada ayat 224, yaitu pada bagian terakhir surah ini, di kala Allah s.w.t. secara khusus menyebutkan kedudukan para penyair Arab di zaman jahiliyah. Para penyair-penyair itu mempunyai sifat-sifat yang jauh berbeda dengan para rasul-rasul; mereka diikuti oleh orang-orang yang sesat dan mereka suka memutar balikkan lidah dan mereka tidak mempunyai pendirian, perbuatan mereka tidak sesuai dengan tidak mempunyai pendirian, perbuatan mereka tidak sesuai dengan apa yang mereka ucapkan. Sifat-sifat yang demikian tidaklah sekali-kali terdapat pada rasul-rasul. Oleh karena demikian tidak patut bila NabiMuhammad s.a.w. dituduh sebagai penyair, dan Al-Quran dituduh sebagai syair, Al-Quran adalah wahyu Allah, bukan buatan manusia.

Surah Al-Furqan (Arabالفرقان ,"Pembeda") adalah surah ke-25 dari al-Qur'an. Surah ini terdiri atas 77 ayat dan termasuk golongan surah-surahMakkiyah. Dinamai Al-Furqan yang artinya pembeda, diambil dari kata al-Furqan yang terdapat pada ayat pertama surah ini. Yang dimaksud dengan Al-Furqan dalam ayat ini ialah Al-Quran (lihat nama lain Al-Qur'an). Al-Quran dinamakan Al-Furqan karena dia membedakan antara yang haq dengan yang batil. Maka pada surat ini pun terdapat ayat-ayat yang membedakan antara kebenaran ke-esaan Allah s.w.t. dengan kebatilan kepercayaan syirik.

[sunting]Pokok-pokok isi

  1. Keimanan: Allah Maha Besar berkah dan kebaikan-Nya; hanya Allah saja yang menguasai langit dan bumi; Allah tidak punya anak dan sekutu; Al-Quran benar-benar diturunkan dari Allah; ilmu Allah meliputi segala sesuatu; Allah bersemayam di atas Arsy; Nabi Muhammadadalah hamba Allah yang diutus ke seluruh alam; rasul- rasul itu adalah manusia biasa yang mendapat wahyu dari Allah; pada hari kiamat akan terjadi peristiwa-peristiwa luar biasa seperti belahnya langit, turunnya malaikat ke bumi, orang-orang berdosa dihalau ke neraka dengan berjalan atas muka mereka.
  2. Hukum-hukum: Tidak boleh mengabaikan Al-Quran; larangan menafkahkan harta secara boros atau kikir; larangan membunuh atau berzina; kewajiban memberantas kekafiran dengan mempergunakan alasan Al-Quran; larangan memberikan saksi palsu.
  3. Kisah-kisah: Kisah-kisah Musa, Nuh, kaum Tsamud dan kaum Syu'aib.
  4. Dan lain-lain: Celaan-celaan orang-orang kafir terhadap Al Quran; kejadian- kejadian alamiyah sebagai bukti ke-esaan dan kekuasaan Allah; hikmah Al-Quran diturunkan secara berangsur-angsur; sifat-sifat orang musyrik antara lain mempertuhankan hawa nafsu; tidak mempergunakan akal; sifat-sifat hamba Allah yang sebenarnya.

[sunting]Referensi

  • Mukaddimah Al Qur'an versi terjemahan Departemen Agama Republik Indonesia

[sunting]Pranala Luar

Surah Al-Furqan (Arabالفرقان ,"Pembeda") adalah surah ke-25 dari al-Qur'an. Surah ini terdiri atas 77 ayat dan termasuk golongan surah-surahMakkiyah. Dinamai Al-Furqan yang artinya pembeda, diambil dari kata al-Furqan yang terdapat pada ayat pertama surah ini. Yang dimaksud dengan Al-Furqan dalam ayat ini ialah Al-Quran (lihat nama lain Al-Qur'an). Al-Quran dinamakan Al-Furqan karena dia membedakan antara yang haq dengan yang batil. Maka pada surat ini pun terdapat ayat-ayat yang membedakan antara kebenaran ke-esaan Allah s.w.t. dengan kebatilan kepercayaan syirik.

[sunting]Pokok-pokok isi

  1. Keimanan: Allah Maha Besar berkah dan kebaikan-Nya; hanya Allah saja yang menguasai langit dan bumi; Allah tidak punya anak dan sekutu; Al-Quran benar-benar diturunkan dari Allah; ilmu Allah meliputi segala sesuatu; Allah bersemayam di atas Arsy; Nabi Muhammadadalah hamba Allah yang diutus ke seluruh alam; rasul- rasul itu adalah manusia biasa yang mendapat wahyu dari Allah; pada hari kiamat akan terjadi peristiwa-peristiwa luar biasa seperti belahnya langit, turunnya malaikat ke bumi, orang-orang berdosa dihalau ke neraka dengan berjalan atas muka mereka.
  2. Hukum-hukum: Tidak boleh mengabaikan Al-Quran; larangan menafkahkan harta secara boros atau kikir; larangan membunuh atau berzina; kewajiban memberantas kekafiran dengan mempergunakan alasan Al-Quran; larangan memberikan saksi palsu.
  3. Kisah-kisah: Kisah-kisah Musa, Nuh, kaum Tsamud dan kaum Syu'aib.
  4. Dan lain-lain: Celaan-celaan orang-orang kafir terhadap Al Quran; kejadian- kejadian alamiyah sebagai bukti ke-esaan dan kekuasaan Allah; hikmah Al-Quran diturunkan secara berangsur-angsur; sifat-sifat orang musyrik antara lain mempertuhankan hawa nafsu; tidak mempergunakan akal; sifat-sifat hamba Allah yang sebenarnya.

[sunting]Referensi

  • Mukaddimah Al Qur'an versi terjemahan Departemen Agama Republik Indonesia

[sunting]Pranala Luar

Surah Al-Furqan (Arabالفرقان ,"Pembeda") adalah surah ke-25 dari al-Qur'an. Surah ini terdiri atas 77 ayat dan termasuk golongan surah-surahMakkiyah. Dinamai Al-Furqan yang artinya pembeda, diambil dari kata al-Furqan yang terdapat pada ayat pertama surah ini. Yang dimaksud dengan Al-Furqan dalam ayat ini ialah Al-Quran (lihat nama lain Al-Qur'an). Al-Quran dinamakan Al-Furqan karena dia membedakan antara yang haq dengan yang batil. Maka pada surat ini pun terdapat ayat-ayat yang membedakan antara kebenaran ke-esaan Allah s.w.t. dengan kebatilan kepercayaan syirik.

[sunting]Pokok-pokok isi

  1. Keimanan: Allah Maha Besar berkah dan kebaikan-Nya; hanya Allah saja yang menguasai langit dan bumi; Allah tidak punya anak dan sekutu; Al-Quran benar-benar diturunkan dari Allah; ilmu Allah meliputi segala sesuatu; Allah bersemayam di atas Arsy; Nabi Muhammadadalah hamba Allah yang diutus ke seluruh alam; rasul- rasul itu adalah manusia biasa yang mendapat wahyu dari Allah; pada hari kiamat akan terjadi peristiwa-peristiwa luar biasa seperti belahnya langit, turunnya malaikat ke bumi, orang-orang berdosa dihalau ke neraka dengan berjalan atas muka mereka.
  2. Hukum-hukum: Tidak boleh mengabaikan Al-Quran; larangan menafkahkan harta secara boros atau kikir; larangan membunuh atau berzina; kewajiban memberantas kekafiran dengan mempergunakan alasan Al-Quran; larangan memberikan saksi palsu.
  3. Kisah-kisah: Kisah-kisah Musa, Nuh, kaum Tsamud dan kaum Syu'aib.
  4. Dan lain-lain: Celaan-celaan orang-orang kafir terhadap Al Quran; kejadian- kejadian alamiyah sebagai bukti ke-esaan dan kekuasaan Allah; hikmah Al-Quran diturunkan secara berangsur-angsur; sifat-sifat orang musyrik antara lain mempertuhankan hawa nafsu; tidak mempergunakan akal; sifat-sifat hamba Allah yang sebenarnya.

[sunting]Referensi

  • Mukaddimah Al Qur'an versi terjemahan Departemen Agama Republik Indonesia

[sunting]Pranala Luar

Surah Al-Furqan (Arabالفرقان ,"Pembeda") adalah surah ke-25 dari al-Qur'an. Surah ini terdiri atas 77 ayat dan termasuk golongan surah-surahMakkiyah. Dinamai Al-Furqan yang artinya pembeda, diambil dari kata al-Furqan yang terdapat pada ayat pertama surah ini. Yang dimaksud dengan Al-Furqan dalam ayat ini ialah Al-Quran (lihat nama lain Al-Qur'an). Al-Quran dinamakan Al-Furqan karena dia membedakan antara yang haq dengan yang batil. Maka pada surat ini pun terdapat ayat-ayat yang membedakan antara kebenaran ke-esaan Allah s.w.t. dengan kebatilan kepercayaan syirik.

[sunting]Pokok-pokok isi

  1. Keimanan: Allah Maha Besar berkah dan kebaikan-Nya; hanya Allah saja yang menguasai langit dan bumi; Allah tidak punya anak dan sekutu; Al-Quran benar-benar diturunkan dari Allah; ilmu Allah meliputi segala sesuatu; Allah bersemayam di atas Arsy; Nabi Muhammadadalah hamba Allah yang diutus ke seluruh alam; rasul- rasul itu adalah manusia biasa yang mendapat wahyu dari Allah; pada hari kiamat akan terjadi peristiwa-peristiwa luar biasa seperti belahnya langit, turunnya malaikat ke bumi, orang-orang berdosa dihalau ke neraka dengan berjalan atas muka mereka.
  2. Hukum-hukum: Tidak boleh mengabaikan Al-Quran; larangan menafkahkan harta secara boros atau kikir; larangan membunuh atau berzina; kewajiban memberantas kekafiran dengan mempergunakan alasan Al-Quran; larangan memberikan saksi palsu.
  3. Kisah-kisah: Kisah-kisah Musa, Nuh, kaum Tsamud dan kaum Syu'aib.
  4. Dan lain-lain: Celaan-celaan orang-orang kafir terhadap Al Quran; kejadian- kejadian alamiyah sebagai bukti ke-esaan dan kekuasaan Allah; hikmah Al-Quran diturunkan secara berangsur-angsur; sifat-sifat orang musyrik antara lain mempertuhankan hawa nafsu; tidak mempergunakan akal; sifat-sifat hamba Allah yang sebenarnya.

[sunting]Referensi

  • Mukaddimah Al Qur'an versi terjemahan Departemen Agama Republik Indonesia

[sunting]Pranala Luar

Surah Al-Furqan (Arabالفرقان ,"Pembeda") adalah surah ke-25 dari al-Qur'an. Surah ini terdiri atas 77 ayat dan termasuk golongan surah-surahMakkiyah. Dinamai Al-Furqan yang artinya pembeda, diambil dari kata al-Furqan yang terdapat pada ayat pertama surah ini. Yang dimaksud dengan Al-Furqan dalam ayat ini ialah Al-Quran (lihat nama lain Al-Qur'an). Al-Quran dinamakan Al-Furqan karena dia membedakan antara yang haq dengan yang batil. Maka pada surat ini pun terdapat ayat-ayat yang membedakan antara kebenaran ke-esaan Allah s.w.t. dengan kebatilan kepercayaan syirik.

[sunting]Pokok-pokok isi

  1. Keimanan: Allah Maha Besar berkah dan kebaikan-Nya; hanya Allah saja yang menguasai langit dan bumi; Allah tidak punya anak dan sekutu; Al-Quran benar-benar diturunkan dari Allah; ilmu Allah meliputi segala sesuatu; Allah bersemayam di atas Arsy; Nabi Muhammadadalah hamba Allah yang diutus ke seluruh alam; rasul- rasul itu adalah manusia biasa yang mendapat wahyu dari Allah; pada hari kiamat akan terjadi peristiwa-peristiwa luar biasa seperti belahnya langit, turunnya malaikat ke bumi, orang-orang berdosa dihalau ke neraka dengan berjalan atas muka mereka.
  2. Hukum-hukum: Tidak boleh mengabaikan Al-Quran; larangan menafkahkan harta secara boros atau kikir; larangan membunuh atau berzina; kewajiban memberantas kekafiran dengan mempergunakan alasan Al-Quran; larangan memberikan saksi palsu.
  3. Kisah-kisah: Kisah-kisah Musa, Nuh, kaum Tsamud dan kaum Syu'aib.
  4. Dan lain-lain: Celaan-celaan orang-orang kafir terhadap Al Quran; kejadian- kejadian alamiyah sebagai bukti ke-esaan dan kekuasaan Allah; hikmah Al-Quran diturunkan secara berangsur-angsur; sifat-sifat orang musyrik antara lain mempertuhankan hawa nafsu; tidak mempergunakan akal; sifat-sifat hamba Allah yang sebenarnya.

[sunting]